Terdapat lima murid SD, yaitu Andi, Beni, Chindy, Doni, dan Elva. Setiap harinya mereka selalu pulang bersama – sama. Suatu hari mereka pulang sore karena harus menyelesaikan tugas sekolah. Mereka harus melewati jalan di samping ruang kesenian yang terkenal angker. Keadaan yang terjadi waktu itu lain dari pada yang lain. Secara tiba – tiba, mereka langsung merinding. Seperti ada sesuatu di dalam ruang kosong itu. Memang katanya, jika sore dan malam hari, keadaan di sana memang lebih mengerikan. Karena ruangan itu memang sudah lama tidak digunakan. Bahkan tak ada satu orang pun yang mau masuk.
Andi memberanikan diri mengajak teman – temannya masuk. Padahal, pak satpam sudah memperingatkan mereka, agar jika terjadi sesuatu yang aneh, jangan sesekali membuka pintu ruangan itu, apalagi masuk kedalamnya. Tetapi, mereka justru menghiraukan peringatan itu dan nekad masuk.
Akhirnya, mereka telah berada di dalam dan suasana menjadi semakin sunyi dan mengerikan. Tiba – tiba, terlihat bayangan – bayangan aneh dan juga terdengar suara – suara aneh. Saat itu Beni secara tidak sengaja melihat bayangan putih naik turun ruangan, dan pada saat yang sama, yang lain pun juga mendengar suara gamelan yang berbunyi tiba – tiba, padahal tak ada yang memainkannya, juga terdengar suara bayi menangis di pojok ruangan, serta terlihat pula bayangan hitam besar datang menghampiri mereka.
Secepat kilat mereka langsung lari terbirit – birit dan meninggalkan pintu ruangan terbuka. Padahal sudah ada peringatan untuk tidak membuka pintu ruangan itu, kalau sampai terbuka, diharapkan untuk menutup kembali pintunya. Akibatnya, hantu – hantu yang awalnya terkurung di dalam sana telah bebas keluar.
Mereka berniat untuk melaporkan kejadian ini kepada satpam, tetapi Cindy menghalangi mereka. Menurutnya, masalah ini jangan sampai menyebar kemana – mana dulu. Akibatnya, resiko yang besar harus mereka tanggung. Mereka harus mengalami hari – hari yang penuh dengan terror selama satu minggu lebih. Elva semakin tak tahan, ia mengajak untuk melapor.
Akhirnya, putus asa sudah mereka. Mereka sangat ketakutan dan mereka pun melaporkan kejadian ini kepada kepala sekolah. Pada awalnya, kepala sekolah dan para guru tak percaya. Mereka mengira ini hanya gurauan belaka. Setelah diteliti kembali, ternyata ini benar. Pak satpam bilang, kalau di dalam ruangan itu pernah terjadi pembantaian masal dan mayatnya dihilangkan. Setelah itu, kejadian ini langsung ditindak lanjuti dengan memanggil ahli spiritual. Usaha itu kurang berhasil. Karena, memang butuh ketelatenan untuk menangani ini. Berbagai cara telah mereka lakukan, dan akhirnya usaha – usaha mereka pun berhasil. Mereka terbebas dari terror – terror mengerikan yang selama ini mengancam kami. Akan tetapi, nasib buruk dialami Doni. Dia mati tertabrak bus dan kepalanya hancur, saat ia berusaha lari karena dikejar oleh bayangan hitam besar.
Setelah kejadian itu, kami sadar bahwa mentaati peraturan itu penting, dan kami tak akan pernah melakukan kesalahan yang sama lagi. Sejak saat itu pula, ruangan kosong itu dibersihkan dan dibangun ulang yang saat ini menjadi mushola.
Andi memberanikan diri mengajak teman – temannya masuk. Padahal, pak satpam sudah memperingatkan mereka, agar jika terjadi sesuatu yang aneh, jangan sesekali membuka pintu ruangan itu, apalagi masuk kedalamnya. Tetapi, mereka justru menghiraukan peringatan itu dan nekad masuk.
Akhirnya, mereka telah berada di dalam dan suasana menjadi semakin sunyi dan mengerikan. Tiba – tiba, terlihat bayangan – bayangan aneh dan juga terdengar suara – suara aneh. Saat itu Beni secara tidak sengaja melihat bayangan putih naik turun ruangan, dan pada saat yang sama, yang lain pun juga mendengar suara gamelan yang berbunyi tiba – tiba, padahal tak ada yang memainkannya, juga terdengar suara bayi menangis di pojok ruangan, serta terlihat pula bayangan hitam besar datang menghampiri mereka.
Secepat kilat mereka langsung lari terbirit – birit dan meninggalkan pintu ruangan terbuka. Padahal sudah ada peringatan untuk tidak membuka pintu ruangan itu, kalau sampai terbuka, diharapkan untuk menutup kembali pintunya. Akibatnya, hantu – hantu yang awalnya terkurung di dalam sana telah bebas keluar.
Mereka berniat untuk melaporkan kejadian ini kepada satpam, tetapi Cindy menghalangi mereka. Menurutnya, masalah ini jangan sampai menyebar kemana – mana dulu. Akibatnya, resiko yang besar harus mereka tanggung. Mereka harus mengalami hari – hari yang penuh dengan terror selama satu minggu lebih. Elva semakin tak tahan, ia mengajak untuk melapor.
Akhirnya, putus asa sudah mereka. Mereka sangat ketakutan dan mereka pun melaporkan kejadian ini kepada kepala sekolah. Pada awalnya, kepala sekolah dan para guru tak percaya. Mereka mengira ini hanya gurauan belaka. Setelah diteliti kembali, ternyata ini benar. Pak satpam bilang, kalau di dalam ruangan itu pernah terjadi pembantaian masal dan mayatnya dihilangkan. Setelah itu, kejadian ini langsung ditindak lanjuti dengan memanggil ahli spiritual. Usaha itu kurang berhasil. Karena, memang butuh ketelatenan untuk menangani ini. Berbagai cara telah mereka lakukan, dan akhirnya usaha – usaha mereka pun berhasil. Mereka terbebas dari terror – terror mengerikan yang selama ini mengancam kami. Akan tetapi, nasib buruk dialami Doni. Dia mati tertabrak bus dan kepalanya hancur, saat ia berusaha lari karena dikejar oleh bayangan hitam besar.
Setelah kejadian itu, kami sadar bahwa mentaati peraturan itu penting, dan kami tak akan pernah melakukan kesalahan yang sama lagi. Sejak saat itu pula, ruangan kosong itu dibersihkan dan dibangun ulang yang saat ini menjadi mushola.
0 komentar:
Posting Komentar