Judul / Tema
Menentukan ide dan judul film harus mempertimbangkan hal-hal
berikut :
- Menurut pengamatan terhadap
bioskop21 dan BlitzMegaplex, penonton umumnya berusia < 30 tahun, paling
banyak berusia antara 13-25 tahun
- Film yang biasanya bertahan lama
(sukses) ber-genre komedi, romantika remaja dan horror
- Alur cerita tidak bertele-tele dan
pesan yang hendak disampaikan jelas. (Ada perbedaan antara FTV dan Film
Bioskop, dan Film bukan sekedar penggambaran sebuah cerita)
- Karakter tokoh utama dalam cerita
harus kuat. Tokoh dalam cerita film harus mudah diidentifikasi dan karakternya
dapat melekat kuat dihati penonton. Ingat film Ghost, setelah menonton film
tersebut hampir semua wanita mengikuti model rambut Demi Moore, atau film
kartun Jepang yang membuat anak-anak penonton film tersebut terobsesi sebagai
Satria Baja Hitam atau tagnya yang melekat kuat dalam ingatan anak-anak Berubah !
Ide cerita dan jalannya cerita merupakan factor penting
untuk kesuksesan sebuah film. Cerita yang kuat (jelas penokohannya/character
pemeran utama yang kuat, konflik yang jelas dan tidak mengada-ada, pesan yang
mudah dicerna) harus sudah dibahas secara mendalam sebelum sebuah film
diputuskan untuk di produksi. Produksi film yang baik, bukan diawali dengan
pembahasan berapa besar budget yang harus dikeluarkan, melainkan diawali dengan
pembahasan seberapa kuat cerita yang akan dijual (atau dalam bahasa ekonominya
seberapa komersial ceritanya).
Casting / Pemain
Menurut Ping Sanglir sebagai mana dikutip Kafi Kurnia,
pemeran utama untuk film Indonesia yang laris umumnya pria. Selebriti pria di
Indonesia jauh lebih komersial dibanding selebriti wanita. Penonton film di
bioskop Indonesia saat ini secara demografis di dominasi oleh penonton berusia
13-25 tahun. Pada saat membawa artis keliling daerah mempromosikan film,
biasanya fans wanita jauh lebih intense dan aktif berinteraksi dengan selebriti
pria. Mereka tidak segan naik panggung, minta di photo, minta tanda tangan, dan
berinteraksi aktif dengan para selebriti. Pokoknya gaduh dan heboh. Berlainan
dengan fans pria yang cenderung lebih kalem dalam berinteraksi dengan selebriti
wanita.
Biaya produksi
- Jumlah penonton bioskop di Indonesia
berkisar 250.000 orang (21cineplex dan Blitzmegaplex)
- Share harga tiket dengan pihak
bioskop setelah dikurangi biaya-biaya = Rp. 6.000,- per tiket
- Jadi bila menurut analisa produser
filmnya dari segi cerita menarik, maka biaya produksi dan promosi yang masuk
akal adalah maksimal mendekati angka BEP jumlah penonton =
250.000 x Rp. 6.000,- = Rp. 1,5 M
- Untuk memproduksi film dengan budget
diatas Rp. 1,5 M, investor dan produser harus sudah memikirkan benar secara
matang bagaimana melakukan promosi sejak awal agar target jumlah penonton dapat
dicapai
- Biaya produksi dan promosi dapat
ditekan bila bekerjasama dengan sponsor.
Produksi
Produksi film berbeda dengan produksi Sinetron atau FTV.
Produksi film memerlukan pra-produksi yang detail karena biaya produksi film
sangat mahal (bayangkan 1 can film 35 mm berdurasi 4 menit harganya Rp. 4 juta
dengan sewa peralatan perhari mendekati Rp 10 juta).
- Tahap pengembangan (creative
development), meliputi pembuatan dan pendistribusian proposal dan penyusunan
scenario
- Sinopsys ditulis dan Judul
ditentukan
- Skenario ditulis atau ditulis ulang
lalu dilakukan beberapa kali revisi, sebelum akhirnya dianggap sebagai skenario
final
- Skenario final diserahkan kepada
sutradara, lalu sutradara menentukan treatment untuk masing scene
- Skenario di bedah, ditentukan
lokasi, talent, set property, wardrobe, make up dengan memperhatikan
kontinuitas cerita
- Tahap pra-produksi, menurut Mira
Lesmana tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dalam produksi film.
Dalam tahap ini, disusun strategi untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang
bisa terjadi pada tahap kegiatan produksi. Adapun kegiatan di tahap ini adalah mencari lokasi dan property,
mendapatkan kepastian waktu lokasi dan property tersebut bisa dipakai. Lokasi
sebaiknya saling berdekatan satu sama lain dengan jumlah scene per lokasi
minimal 15 scene. Untuk lokasi outdoor, perlu diantisipasi bila cuaca hujan,
apakah ada pembangunan set dan lain-lain. Property dibreakdown dan di buat
list, dikelompokkan mana yang dibeli, dibuat dan atau dipinjam. Lokasi dan
property harus sudah diatur sedemikian rupa hingga dapat digunakan pada saat
pengambilan gambar, dengan mempertimbangkan jadwal yang kemungkinan molor recruitment crew yang diperlukan
untuk syuting, walau crew yang dipilih sudah berpengalaman, breakdown peralatan
(listing) dan technical meeting harus tetap dilakukan hingga seluruh crew
dinyatakan solid dan peralatan dinyatakan komplit. Wardrobe, make up dan support
department juga sudah harus diatur sedemikian rupa, durasi pengambilan gambar harus
sudah dihitung secara matang dengan membuat antisipasi terhadap kendala yang
mungkin dihadapi,
- Pembuatan storyboard.
Semuanya
perlu dicatat secara akurat, agar proses pengambilan gambar dapat selesai tepat
pada waktunya. Bila waktunya molor budget untuk pembiayaan bisa membengkak.
Jadi semakin matang pra-produksi maka tahap produksi semakin lancar. Sering
kali pula, tahap pra-produksi memakan waktu satu setengah sampai dua kali lebih
lama dibandingkan proses produksinya. Pra-produksi yang matang berpengaruh baik
pada keseluruhan kegiatan produksi.
Jangan
lupa, booking jadwal tayang sebaiknya sudah dilakukan pada tahap pra-produksi
ini, tanggal mulai dan jumlah layar yang dibooking sudah harus diperoleh dan
kontak dengan pihak Blitz dan 21Cineplex dilakukan terus menerus mengikuti
progress produksi.
- Tahap produksi adalah tahap
pengambilan gambar, sebagaimana yang telah direncanakan dalam tahap
pra-produksi
- Tahap pasca produksi, pada tahap ini
film disunting, agar gambar-gambar sesuai tepat dengan jalan cerita dan
scenario. Setelah selesai disunting lalu dikirim ke lab kemudian di duplikasi.
Bila pengambilan gambar tidak menggunakan kamera seluloid, maka sebelum
didistribusikan film harus di blow-up terlebih dahulu ke format seluloid lalu
digandakan. Biaya penggandaan berkisar 12 juta per copy, jumlah copy
disesuaikan dengan seberapa yakin film tersebut akan sukses dan segmen penonton
yang dituju.
Distribusi, promosi dan sponsor
Distribusi
Distribusi melalui management
21Cineplex atau BlitzMegaplex atau dapat dilakukan sendiri ke jaringan bioskop
yang lebih kecil. Untuk film Juara karena target utamanya adalah bioskop 21,
maka distribusi dilakukan melalui jaringan 21. Prosedurnya sebagai berikut
:
Berkirim surat ke 21Cineplex
attention Bp. Sunaryo, menerangkan bahwa kita sedang produksi film :
- Berjudul :
- Genre :
- Bintang / Pemeran :
- Tanggal mulai shooting :
- Film selesai tanggal :
- Tanggl siap edar :
- Melampirkan synopsis
Setelah itu pihak 21 akan mengatur
jadwal penayangan atau dilakukan diskusi untuk negosiasi tanggal penayangan
Promosi
Dalam mempromosikan film, umumnya
pembuat film mengandalkan sponsor. Sama dengan kasus Badminton dari Ping
Sanglir, dan Nagabonar Jadi 2 dari Deddy Mizwar dan Kafi Kurnia, mereka
melakukan promosi dengan budget nol rupiah. Mereka menghubungi perusahaan yang
memiliki cukup banyak billboard, untuk dipinjam menjadi billboard sementara
film. Perusahaan seperti ini kebanyakan adalah perusahaan rokok,
telekomunikasi, dan juga bank. Nasib Nagabonar Jadi 2 cukup beruntung, mereka
berhasil menjalin kemitraan dengan Telkomsel dan Bank Bukopin. Bantuan dan
dukungan kedua sponsor ini tak ternilai harganya.
Sponsor
Untuk mendapatkan sponsor yang
memberikan dana dalam bentuk tunai, biasanya sudah disiapkan proposal khusus
yang sudah menjelaskan benefit apa yang didapat oleh sponsor sesuai dengan
nilai sponsorship yang dikeluarkan. Bila benefit tersebut dalam bentuk built in
product promotion, maka sudah dijelaskan jumlah scene-nya, pada scene ke berapa
dan bagaimana kemasannya.
Pengembalian Investasi dan Rugi Laba
Pengembalian Investasi
Ticket Bioskop
Pendapatan dari penjualan ticket
bioskop untuk film yang masuk kriteria baik (cerita menarik, synopsis kuat dan
promosi cukup gencar) dapat dihitung sebagai berikut :
Jumlah penonton nasional normal = 250
ribu penonton
Share ticket rata-rata untuk 21 dan
blitz = Rp. 6.000,-
- Pendapatan
dari penjualan ticket :
250.000 ticket x Rp. 6000,- per
ticket = Rp. 1,5 M
Pendapatan lebih besar akan
diperolah bila dilakukan promosi secara besar-besaran (baik dengan mengeluarkan
budget promosi sendiri maupun dengan bekerjasama dengan sponsor)
Pada kondisi normal (dari penjelasan
secara normatif pihak terkait), laporan jumlah penonton dan collecting hasil
penjualan adalah sebagai berikut :
Laporan jumlah penonton dapat
diperoleh pada hari berikutnya dengan menghubungi Bagian Ticketting, dan
Collecting dilakukan weekly ke Bagian Keuangan 21Cineplex atau setelah
diakumulasi 2-3 minggu setelah film diturunkan dari bioskop
Laporan jumlah penonton diperoleh
secara mingguan setiap hari Senin dan Collecting baru dapat dilakukan sebulan
setelah film diturunkan dari bioskop
Penjualan hak siar ke stasiun TV
Nasional
Hak siar dipegang stasiun televisi
selama 2 tahun dan pembayaran dan harga sesuai kesepakatan. Untuk film yang
sukses di bioskop, harganya mencapai Rp. 750 juta. Hak siar ke stasiun televisi
biasanya diberikan 6 bulan setelah film turun dari bioskop
Penjualan hak siar ke Perusahaan
Home Video
Hak siar untuk home video saat ini
berkisar antara Rp. 25 juta Rp. 100 juta bergantung kesuksesan film di bioskop
(issuenya sekarang sedang turun, pada kondisi sebelum krisis bias mencapai Rp.
300 juta)
Hak Siar Luar negeri
Untuk di Singapura dan Negara
tetangga lainnya bervariasi antara 2000 USD hingga 3000 USD. Khusus untuk
Singapura, film yang sukses di bioskop Indonesia dihargai 2500 USD atau sekitar
Rp. 25 juta
Hak atas Ringback atau Ringtone
Theme Song atau sound track film
yang laris dapat pula dijual ke content provider telepon sellular sebagai
ringtone. Setelah dikurangi hak pencipta lagu dan content provider,
produser film atau production house kebagian Rp. 1000 per user
Perhitungan / Proyeksi Rugi Laba
Proyeksi rugi laba dapat dihitung
dengan menggunakan asumsi-asumsi :
Film diasumsikan berhasil dalam
kategori standard
Jumlah penonton 250.000 ticket
Maka pendapatan dapat dihitung
sebagai beikut :
Penjualan ticket (250.000 x 6.000)
Hak siar ke stasiun televise
nasional
Hak siar Home Video
Hak siar Singapura
Ringback tone (asumsi 500.000
user)
|
1.500.000.000
400.000.000
25.000.000
25.000.000
500.000.000
|
Jumlah
|
2.450.000.000
|
Film diasumsikan berhasil dalam
kategori sukses
Jumlah penonton 400.000 ticket
Maka pendapatan dapat dihitung
sebagai beikut :
Penjualan ticket (400.000 x 6.000)
Hak siar ke stasiun televise
nasional
Hak siar Home Video
Hak siar Singapura
Ringback tone (asumsi 1.000.000 user)
|
2.400.000.000
500.000.000
25.000.000
25.000.000
1.000.000.000
|
Jumlah
|
3.950.000.000
|
Untuk film Juara dengan budget
produksi 3,1 M, dari 2 asumsi diatas dapat disimpulkan :
RUGI : bila penjualan di bioskop kurang dari atau hanya
mencapai 250.000 ticket
UNTUNG : bila penonton mencapai atau lebih dari 400.000 ticket
Diingatkan kembali bahwa
keberhasilan sebuah film sangat bergantung pada,
- Kekuatan cerita (Synopsis dan
Penulis Skenario)
- Bintang, Produser, Sutradara
- Promosi