Rabu, 24 Februari 2016

Behind The Scene Film Sound Design

Revolusi Perfilman Indonesia
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://sites.evergreen.edu/soundforfilm/wp-content/uploads/sites/84/2013/09/sound-design-for-film-19.jpg&imgrefurl=https://sites.evergreen.edu/soundforfilm/image-gallery/sound-design-for-film-19/&h=534&w=800&tbnid=Z4CJHeO2noySpM:&docid=OHMepGA9scb2LM&hl=id&ei=phTOVvmrDoGSuQTBwrnoDA&tbm=isch&ved=0ahUKEwj5ltbUoJHLAhUBSY4KHUFhDs0QMwggKAYwBg

           Setiap orang terbiasa fokus pada visual sebuah film, akan tetapi suara yang baik termasuk adalah setengah dari kesempurnaan sebuah film. Dari sebuah nada ledakan pada pertengahan pertempuran, pergerakan robot-robot, suara-suara tembakan, petir yang menyambar, hingga suara peluncuran roket, dan masih banyak lagi yang lainnya, suara pukulan, ombak, angin, ban yang memekik, dan botol setengah kosong jatuh dari saku dan meledak.
           Salah satu legendaris Sound Designer, Ben Burtt, adalah seseorang yang berada di balik penciptaan suara-suara dan efek-efek suara pada film Star Wars, Indiana Jones, dan Wall-E. Ben Burtt kembali ke dunia Sci-Fi untuk menciptakan seluruh suara yang membuat Wall-E menjadi lebih hidup dan sangat menawan.

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://filmsound.org/benburtt-lectures.jpg&imgrefurl=http://filmsound.org/&h=217&w=400&tbnid=khaaggIfQPJLeM:&docid=obMMJ25s9281lM&hl=id&ei=phTOVvmrDoGSuQTBwrnoDA&tbm=isch&ved=0ahUKEwj5ltbUoJHLAhUBSY4KHUFhDs0QMwgfKAUwBQ

           Wall-E merupakan salah satu film dengan genre Sci-Fi atau Science Fiksi yang dirilis pada tahun 2008. Film ini adalah salah satu film Pixar terfavorit pada masanya bahkan masih cukup diminati oleh beberapa orang hingga saat ini.
           Ben Burtt menempatkan audio-audio buatannya pada klip mentah Wall-E yang masih bisu untuk memberikannya suara.
           Meskipun masih ada banyak orang yang berpikir bahwa hal paling penting dan mendasar dari sebuah film adalah pada visualnya, namun untuk sound, meliputi dialog, musik latar belakang, dan efek suara saat ini tidak dapat diremehkan. Sebuah suara seringkali memiliki kerumitan yang cukup tinggi bahkan setara dengan kerumitan visualnya.
           Pembuatan-pembuatan efek-efek suara yang telah banyak dipaparkan kepada publik, menunjukkan adanya kesederhanaan pencarian efek suara yang sesuai. Beberapa diantaranya didapatkan dari barang-barang bekas yang sering dijumpai di sekitar para sound desainer. Mereka merangkai benda-benda tersebut, mencoba menimbulkan suara-suara dari itu, mencocokkannya dengan apa yang diperlukan. Jika telah dirasa cocok, maka suara tersebut akan segera direkam untuk nantinya dimasukkan ke dalam komputer, lalu diolah kembali dengan menggunakan software tertentu. Namun jika masih belum ditemukan kecocokan dan masih terdapat kekurangan, mereka akan kembali mencarinya pada benda-benda yang lain.

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://webfiles.uci.edu/mrglenn/Site/soundforfilm/files/boom%252520dive.jpg&imgrefurl=https://webfiles.uci.edu/mrglenn/Site/soundforfilm/soundforfilm.html&h=322&w=518&tbnid=n55qIR_8nO93rM:&docid=3rPjhVF0h7fq9M&hl=id&ei=phTOVvmrDoGSuQTBwrnoDA&tbm=isch&ved=0ahUKEwj5ltbUoJHLAhUBSY4KHUFhDs0QMwhIKCMwIw

           Seperti Wall-E misalnya, pendesainan soundnya memanfaatkan sebuah pir sepanjang lebih dari dua meter, yang ditarik keatas dan bagian atasnya diikat pada sebuah tangga kayu. Ben Burtt melakukannya untuk menciptakan suara tembakan laser. Kemudian untuk membuat suara robot Wall-E yang sedang berjalan atau bergerak, ia menggunakan sebuah mesin bekas dengan sepasang kayuh besi panjang di kedua sisinya. Ben Burtt mengayuhnya, memutar sepasang kayuh tersebut kedepan, lalu ke belakang, mengatur kecepatannya, dan menyamakannya dengan pergerakan yang dilakukan robot Wall-E.
           Selain itu, juga ada suara dialog yang diberikan efek suara robot. Untuk yang satu ini Ben Burtt melakukannya dengan merekam terlebih dahulu suaranya langsung dari seorang dubber. Kemudian ia akan olah kembali suara tersebut dan barulah diberi efek tertentu yang akan membuat suara tersebut menjadi mirip dengan suara robot.


https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sounddesignfilm.com/blog/wp-content/uploads/2014/03/sound-effects-recording-lion-roars-sound-design-film.jpg&imgrefurl=http://www.sounddesignfilm.com/blog/sound-design-foley-sound-effects-recording-lg-commercial/&h=1080&w=1920&tbnid=i7TJFJqMmZxAsM:&docid=uqnVqmlQQXtGKM&hl=id&ei=phTOVvmrDoGSuQTBwrnoDA&tbm=isch&ved=0ahUKEwj5ltbUoJHLAhUBSY4KHUFhDs0QMwg8KBcwFw

           Pembuatan-pembuatan efek-efek suara yang telah banyak dipaparkan kepada publik, menunjukkan adanya kesederhanaan pencarian efek suara yang sesuai. Beberapa diantaranya didapatkan dari barang-barang bekas yang sering dijumpai di sekitar para sound desainer. Mereka merangkai benda-benda tersebut, mencoba menimbulkan suara-suara dari itu, mencocokkannya dengan apa yang diperlukan. Jika telah dirasa cocok, maka suara tersebut akan segera direkam untuk nantinya dimasukkan ke dalam komputer, lalu diolah kembali dengan menggunakan software tertentu. Namun jika masih belum ditemukan kecocokan dan masih terdapat kekurangan, mereka akan kembali mencarinya pada benda-benda yang lain.
          Seperti Wall-E misalnya, pendesainan soundnya memanfaatkan sebuah pir sepanjang lebih dari dua meter, yang ditarik keatas dan bagian atasnya diikat pada sebuah tangga kayu. Ben Burtt melakukannya untuk menciptakan suara tembakan laser. Kemudian untuk membuat suara robot Wall-E yang sedang berjalan atau bergerak, ia menggunakan sebuah mesin bekas dengan sepasang kayuh besi panjang di kedua sisinya. Ben Burtt mengayuhnya, memutar sepasang kayuh tersebut kedepan, lalu ke belakang, mengatur kecepatannya, dan menyamakannya dengan pergerakan yang dilakukan robot Wall-E.                       Selain itu, juga ada suara dialog yang diberikan efek suara robot. Untuk yang satu ini Ben Burtt melakukannya dengan merekam terlebih dahulu suaranya langsung dari seorang dubber. Kemudian ia akan olah kembali suara tersebut dan barulah diberi efek tertentu yang akan membuat suara tersebut menjadi mirip dengan suara robot.

Point 2
Ringkasan Artikel Web filmsound.org
           Sejak pertengahan 1970-an, desain suara telah menjadi bagian penting dari kebanyakan film besar. Proses pembuatan desain suara seringkali dirahasiakan. Namun ada pula beberapa sound desainer yang dengan sengaja memberikan bocoran. Tentu saja dengan beberapa alasan tersendiri.

Berbagai macam soundtrack terdiri dari tiga unsur penting:
  1. Suara Suara manusia atau dialog
  2. Efek suara, meliputi suara sinkron dan asinkron
  3. Musik atau musik latar belakang
           Ketiga unsur tersebut harus dicampur dengan seimbang sehingga akan menghasilkan penekanan yang pada gilirannya menciptakan efek tertentu sesuai dengan yang diperlukan.

Selain itu, terdapat tujuh langkah kunci dalam menciptakan desain suara:
  1. Menentukan suara apa yang dibutuhkan,
  2. Mengumpulkan bahan baku,
  3. Memanipulasi dan mengedit suara,
  4. Mengintegrasikan mereka ke dalam film,
  5. Merevisi sampai puas atau waktu habis,
  6. Mencampur suara,
  7. Memberikan produk jadi ke klien.
            Sebagian besar proyek film dimulai dengan sesi bercak, yang dihadiri oleh desainer suara dan sutradara film. Bercak adalah proses menonton adegan, membuat daftar elemen sound yang dibutuhkan, dan membagi mereka ke dalam lapisan konstituen yang berbeda.
            Dalam arti luas, tujuan dari pembuatan desain suara adalah untuk menambah atau meningkatkan nyawa dari sebuah cerita. Unsur-unsurnya dapat mencakup membanting pintu, celetuk kriket, atau beep komputer.






Referensi
Youtube. Everything Wrong With WALL-E in 12 Minutes Or Less: https://www .youtube.com/ watch?v=9qHSiLwLGug. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 7.48 PM
Youtube. Animation Sound Design: Ben Burtt Creates the Sounds for Wall-E (Part 1 of 2): https://www.youtube.com/watch?v=TSf8Er2gV_Q. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 7.52 PM
Youtube. Animation Sound Design: Ben Burtt Creates the Sounds for Wall-E (Part 2 of 2): https://www.youtube.com/watch?v=eySh8FOUphM. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 7.52 PM
Youtube. WALL E Animation Sound Design part 1: https://www.youtube.com/watch?v= NsfbXGDwaA. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 8.00 PM
Youtube. WALL E Animation Sound Design part 2: https://www.youtube.com/ watch?v= 6Cpoww6iKyA. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 8.03 PM
Youtube. Sound Design - Wall E (Part 1): https://www.youtube.com/watch?v= TBPxcTUhf8Q. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 8.03 PM
Youtube. Sound Design - Wall E (Part 2): https://www.youtube.com/watch?v= gF-a5B6iMe0. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 8.06 PM
Sound by Design. Make Pictures Come to Life With Sound: http://www.digitalprosound. com/2001/03_mar/features/sound_design/sound_design.htm. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 8.41 PM
Sound by Design. Make Pictures Come to Life With Sound: http://www.digitalprosound. com/2001/03_mar/features/sound_design/sound_design.htm. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 8.50 PM
Filmsound.org. Sound Design of King Kong: http://www.filmsound.org/marshall/ index.htm. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 pukul 9.00 PM

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com